Masyarakat yang tinggal di perkotaan memiliki waktu yang terbatas untuk
melakukan olahraga. Kesibukan pekerjaan dan kemacetan di jalan membuat
waktu yang tersedia untuk berolahraga hanya tersedia di malam hari dan
akhir pekan. Jadilah sebagian dari mereka memilih berolahraga saat
matahari terbenam. Lalu apakah olahraga di malam hari baik untuk
kesehatan atau malah membuat tubuh rentan terserang penyakit?
Bagi
Putu Wiradamunggu, atlet Judo nasional, kalau sekadar lari-lari pada
malam hari sebenarnya itu merupakan pilihan yang baik. Hanya saja
olahraga ataupun latihan pada malam hari kalau tidak terbiasa terasa
mudah lelah. Tapi kalau sudah bisa, tidak ada masalah.
Putu
bercerita pengalamannya, biasanya anjuran yang diberikan dari pelatih
soal berlatih di malam hari bagi atlet, biasanya disesuaikan dengan
jadwal pertandingan. Beban yang diberikan pun tidak terlalu berat.
Begitu juga dengan lamanya waktu olahraga.
Biasanya waktu
maksimal olah aga pada malam hari adalah 90 menit. “Menurut saya waktu
untuk berolah raga pada pagi hingga sore hari lebih baik,” katanya.
Sementara
petinju Daud Jordan mengatakan bahwa olahraga pada malam hari sah-sah
saja. Apalagi bagi orang yang harus menghabiskan pagi hingga sore untuk
bekerja.
“Olahraga baik dilakukan di waktu kapan pun. Soal
tempat, kalau di Jakarta misalnya, sebaiknya dilakukan di wilayah
Senayan, karena jauh dari polusi udara ataupun asap kendaraan bermotor,”
sarannya.
Daud mengungkapkan kalau ia sering berolahraga pada
pagi maupun sore, seperti memulainya pada pukul 7. Untuk berlari, dia
menjelajah hingga 7-8 kilometer. Seperti halnya Putu, dia mengakui bahwa
olah aga malam hari akan terasa cepat lelah, walaupun pada prinsipnya
sama saja.
“Jadi bedanya, olahraga saat pagi hari kondisi badan
masih fit 100 persen, sedangkan siang hingga sore ketahanan tubuh sudah
tidak fit,” jelasnya.
Kendati demikian, Daud mengaku kerap
memilih waktu berolahraga pada malam hari. Dia merasa lebik rileks,
sekaligus bisa “bersembunyi” dari pandangan khalayak. Itu alasan dia
memilih beraktifitas olahraga saat hari menuju gelap. Namun ini pilihan
pribadi, bukan jadwal dari pelatih.
Sedangkan anjuran dari
pelatihnya bahwa waktu berlatih ataupun bertanding, yakni saat saat pagi
atau sore hari. “Pelatih biasanya menganjurkan pada pagi maupun sore
harinya. Kalau pada malam hari, karena inisiatif dari diri saya
sendiri,” ucapnya.
Walaupun begitu, dia juga mengingatkan
tips-tips bagi orang yang melakukan olahraga di malam hari. “Setelah
olahraga harus cepat istirahat dan makan yang banyak agar besok harinya
kembali fit,” pesan Daud.
Hario Tilarso, dokter olahraga, juga
memberikan jawaban bahwa melakukan pilihan melakukan olahraga di malam
hari tidak menjadi masalah. “Olahraga pada malam hari itu bagus karena
kondisi cuacanya lembab dan sedikit sejuk, jadi tidak ada masalah,”
urainya.
Namun olahraga malam hari punya batasan. Yakni setelah
atau sebelum jam 00.00 atau tengah malam, kegiatannya harus dihentikan.
“Pulang ke rumah, jangan lupa mandi, lalu beristirahat tidur,” jelasnya.
Jika ada yang mengalami cedera saat berolahraga di malam hari,
hal itu terjadi bukan karena pilihan waktu, melainkan jenis olahraga
yang dilakukan.
“Mereka memilih jenis olahraga yang melakukan
gerakan mendadak, serta eksplosif. Kebanyakan dari mereka kan olahraga
futsal, tenis, basket,” ungkapnya. Jenis olah raga seperti ini kerap
membutuhkan gerakan mendadak dan cepat.
Hario melanjutkan bahwa olahraga yang sehat itu memiliki gerakan berlanjut berurutan.
“Apalagi
jika memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya melakukan olahraga
yang seperti itu. Lari atau jogging baik untuk yang jarang olahraga
ataupun yang mempunyai riwayat penyakit jantung,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar