Selasa, 06 Agustus 2013

Mengapa Anda Tidak Akan Membaca Artikel ini Sampai Selesai

PERKENALAN DAN "BOUNCE TRAFFIC"
bounce traffic
Pertama kita akan melakukan permisalan bahwa untuk setiap 161 orang yang 'mendarat' di halaman ini, maka akan ada sekitar 61 (sekitar 38 persen) orang yang akan langsung pergi meninggalkan halaman ini. 61 orang ini dikenal sebagai "bounce traffic" dalam dunia traffic Internet (online), yang berarti bahwa mereka sama sekali tidak menggunakan waktu mereka untuk berlama-lama di artikel ini.
Jadi sekarang ada 100 orang dari Anda yang tersisa. Angka yang bulat, namun tidak akan bertahan lama. Pada titik ini, Anda mungkin sudah harus melakukan scroll ke bawah untuk melihat kelanjutan artikel ini. Dari 100 oran ini, 5 orang malas untuk me-scroll dan meninggalkan halaman ini. "Sampai jumpa kembali."
Baiklah, sekarang tersisa 95 orang. Terima kasih masih bertahan di halaman ini. Beberapa dari Anda sekarang mungkin akan me-tweet, like, atau me-share halaman ini, tapi Anda belum membaca artikel ini sampai selesai! Bagaimana jika di bawah saya memberikan sebuah pidato nasional yang sangat penting?
MASUK KE INTI ARTIKEL
Lebih baik saya mulai masuk ke inti artikel ini. Jika Anda melihat dunia traffic Internet, Anda akan menyadari bahwa bounce traffic kebanyakan web itu sangatlah tinggi, khususnya web yang berkaitan dengan artikel. Menurut data dari peneliti analis traffic chartbeat.com, pembaca di dunia online tidak bisa terlalu fokus.
FOKUS PEMBACA DAN SHARING ARTIKEL
fokus pembaca
Semakin banyak kata-kata dalam sebuah artikel maka Anda akan semakin tidak fokus dan hanya berusaha membaca sedikit kata-kata saja. Hal ini berlaku untuk semua web online. Pada saat seseorang tiba sebuah halaman, jarang sekali ada orang yang akan benar-benar membaca kata-per-kata dari atas sampai bawah semuanya secara lengkap. Memang kemungkinan itu ada, tapi tentu persentasenya jauh-jauh lebih sedikit.
Uniknya, data tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang yang me-share artikel ternyata tidak terlebih dahulu membaca artikel tersebut sampai habis. Jadi apabila Anda melihat ada orang yang merekomendasikan (sharing) sebuah artikel, Anda boleh coba menanyakan apakah ia membaca artikel tersebut sampai habis. Kemungkinan orang tersebut membaca sampai habis memang ada dan jauh lebih besar daripada orang yang tidak me-share, TAPI data menunjukkan kebanyakan memang tidak membaca sampai habis.
BAGAIMANA MENGAKALINYA
video dan gambar di artikel
Sampai di sini, maka dari yang awalnya 100 orang pembaca maka sekarang mungkin hanya tersisa 50 orang saja. Data dari dari chartbeat juga menunjukkan bahwa jika-pun orang-orang melakukan scrolling sampai bawah, maka kebanyakan dari mereka akan terfokus ke gambar dan video yang tertera. Lalu bagaimana mengakalinya?
Adapun cara untuk membuat orang-orang benar-benar mengerti akan sebuah artikel adalah dengan menggunakan gambar serta video yang menarik dan membahas inti dari artikel tersebut pada 4 paragraf pertama. Hal ini disebabkan karena data dari chartbeat juga menunjukkan bahwa 50% pembaca seperti yang dikatakan di atas akan membaca 4 paragraf pertama dari sisa paragraf lainnya.
Seperti yang juga telah dikatakan sebelumnya, walaupun kebanyakan orang tidak membaca artikel sampai selesai. Orang-orang akan terfokus ke gambar dan video yang tertera, oleh karena itu jika sebuah artikel tidak disertai dengan gambar sama sekali maka kemungkinannya untuk tidak dilihat tentu akan lebih tinggi. Seperti gambar di atas ini, walaupun gambar tersebut isinya adalah tulisan, Anda pasti setidaknya akan melihatnya.
BERAPA LAMA WAKTU YANG DIHABISKAN UNTUK MEMBUAT SEBUAH ARTIKEL?
menulis artikel
Tahukah Anda berapa lama sebenarnya waktu yang dihabiskan untuk membuat sebuah artikel? Jika sekeder copy paste atau istilah popularnya 'copas', maka mungkin hanya sekitar 5 menit paling lama. Apabila dicek kembali dan diubah sedikit, maka mungkin sekitar 30 menit paling lama.
Lalu bagaimana jika menggunakan bahasa sendiri dan membuat artikel berdasarkan berbagai sumber (lebih dari satu)? Itu dibutuhkan sekitar 2 jam atau lebih, untuk penulis ahli maka mungkin hanya sekitar 1 jam karena ia telah tahu apa yang akan ia bahas di sana.
Ironisnya adalah bagi mereka penulis yang membuat artikel secara murni dengan kata-kata mereka dan dicek lagi berulang kali. Itu membutuhkan upaya yang tentunya lebih lama. Setelah para penulis ini menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menulis sebuah artikel, hanya ada beberapa atau sedikit sekali pembaca yang benar-benar membaca artikel mereka secara lengkap dari kata per kata. Bahkan beberapa hanya melihat gambar dan video yang tertera.
PENYEBABNYA
baca skimming
Mengapa para pembaca artikel online tidak benar-benar membaca sebuah artikel sampai habis? Ini disebabkan karena kita hidup dalam era skimming. Skimming sendiri adalah teknik membaca cepat dimana pembacanya akan berusaha mengeliminasi kata-kata yang menurut mereka tidak penting dan berusaha mencari poin-poin terpenting saja dalam sebuah artikel, cerita atau berita.
Alasan kedua adalah karena para pembaca ini mungkin tidak memiliki banyak waktu untuk membaca artikel dari kata per kata, kalimat per kalimat, dan para penulis tentu mengerti akan hal ini. Termasuk saya.
LALU INTINYA?
Jika Anda masih bertahan di halaman ini, dan tidak membaca keseluruhan artikel ini, mungkin beberapa dari Anda akan mempertanyakan lalu apa ini dari artikel ini? Artikel ini membahas mengenai bagaimana cara pembaca di dunia online membaca sebuah artikel, cerita ataupun berita dan bagaimana para penulis artikel seharusnya membuat artikel mereka.
PENUTUP
terima kasih
Lalu apakah para pembaca ini berada dalam pihak yang salah? Tidak, saya sendiri sebagai penulis artikel telah membaca banyak sekali artikel, me-sharenya dan jujur memang hanya beberapa artikel yang menarik untuk saya yang memang saya baca sampai habis. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, hal ini disebabkan karena kita hidup di era skimming.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management