Jadi sekarang ada 100 orang dari Anda yang tersisa. Angka yang bulat, namun tidak akan bertahan lama. Pada titik ini, Anda mungkin sudah harus melakukan scroll ke bawah untuk melihat kelanjutan artikel ini. Dari 100 oran ini, 5 orang malas untuk me-scroll dan meninggalkan halaman ini. "Sampai jumpa kembali."
Baiklah, sekarang tersisa 95 orang. Terima kasih masih bertahan di halaman ini. Beberapa dari Anda sekarang mungkin akan me-tweet, like, atau me-share halaman ini, tapi Anda belum membaca artikel ini sampai selesai! Bagaimana jika di bawah saya memberikan sebuah pidato nasional yang sangat penting?
MASUK KE INTI ARTIKEL
Lebih baik saya mulai masuk ke inti artikel ini. Jika Anda melihat dunia traffic Internet, Anda akan menyadari bahwa bounce traffic kebanyakan web itu sangatlah tinggi, khususnya web yang berkaitan dengan artikel. Menurut data dari peneliti analis traffic chartbeat.com, pembaca di dunia online tidak bisa terlalu fokus.
FOKUS PEMBACA DAN SHARING ARTIKEL
Semakin banyak kata-kata dalam sebuah artikel maka Anda akan semakin
tidak fokus dan hanya berusaha membaca sedikit kata-kata saja. Hal ini
berlaku untuk semua web online. Pada saat seseorang tiba sebuah halaman,
jarang sekali ada orang yang akan benar-benar membaca kata-per-kata
dari atas sampai bawah semuanya secara lengkap. Memang kemungkinan itu
ada, tapi tentu persentasenya jauh-jauh lebih sedikit.
Uniknya, data tersebut juga menunjukkan bahwa orang-orang yang me-share
artikel ternyata tidak terlebih dahulu membaca artikel tersebut sampai
habis. Jadi apabila Anda melihat ada orang yang merekomendasikan
(sharing) sebuah artikel, Anda boleh coba menanyakan apakah ia membaca
artikel tersebut sampai habis. Kemungkinan orang tersebut membaca sampai
habis memang ada dan jauh lebih besar daripada orang yang tidak
me-share, TAPI data menunjukkan kebanyakan memang tidak membaca sampai
habis.
BAGAIMANA MENGAKALINYA
Sampai di sini, maka dari yang awalnya 100 orang pembaca maka sekarang
mungkin hanya tersisa 50 orang saja. Data dari dari chartbeat juga
menunjukkan bahwa jika-pun orang-orang melakukan scrolling sampai bawah,
maka kebanyakan dari mereka akan terfokus ke gambar dan video yang
tertera. Lalu bagaimana mengakalinya?
Adapun cara untuk membuat orang-orang benar-benar mengerti akan sebuah
artikel adalah dengan menggunakan gambar serta video yang menarik dan
membahas inti dari artikel tersebut pada 4 paragraf pertama. Hal ini
disebabkan karena data dari chartbeat juga menunjukkan bahwa 50% pembaca
seperti yang dikatakan di atas akan membaca 4 paragraf pertama dari
sisa paragraf lainnya.
Seperti yang juga telah dikatakan sebelumnya, walaupun kebanyakan orang
tidak membaca artikel sampai selesai. Orang-orang akan terfokus ke
gambar dan video yang tertera, oleh karena itu jika sebuah artikel tidak
disertai dengan gambar sama sekali maka kemungkinannya untuk tidak
dilihat tentu akan lebih tinggi. Seperti gambar di atas ini, walaupun
gambar tersebut isinya adalah tulisan, Anda pasti setidaknya akan
melihatnya.
BERAPA LAMA WAKTU YANG DIHABISKAN UNTUK MEMBUAT SEBUAH ARTIKEL?
Tahukah Anda berapa lama sebenarnya waktu yang dihabiskan untuk membuat
sebuah artikel? Jika sekeder copy paste atau istilah popularnya
'copas', maka mungkin hanya sekitar 5 menit paling lama. Apabila dicek
kembali dan diubah sedikit, maka mungkin sekitar 30 menit paling lama.
Lalu bagaimana jika menggunakan bahasa sendiri dan membuat artikel
berdasarkan berbagai sumber (lebih dari satu)? Itu dibutuhkan sekitar 2
jam atau lebih, untuk penulis ahli maka mungkin hanya sekitar 1 jam
karena ia telah tahu apa yang akan ia bahas di sana.
Ironisnya adalah bagi mereka penulis yang membuat artikel secara murni
dengan kata-kata mereka dan dicek lagi berulang kali. Itu membutuhkan
upaya yang tentunya lebih lama. Setelah para penulis ini menghabiskan
waktu yang cukup lama untuk menulis sebuah artikel, hanya ada beberapa
atau sedikit sekali pembaca yang benar-benar membaca artikel mereka
secara lengkap dari kata per kata. Bahkan beberapa hanya melihat gambar
dan video yang tertera.
PENYEBABNYA
Mengapa para pembaca artikel online tidak benar-benar membaca sebuah
artikel sampai habis? Ini disebabkan karena kita hidup dalam era
skimming. Skimming sendiri adalah teknik membaca cepat dimana pembacanya
akan berusaha mengeliminasi kata-kata yang menurut mereka tidak penting
dan berusaha mencari poin-poin terpenting saja dalam sebuah artikel,
cerita atau berita.
Alasan kedua adalah karena para pembaca ini mungkin tidak memiliki
banyak waktu untuk membaca artikel dari kata per kata, kalimat per
kalimat, dan para penulis tentu mengerti akan hal ini. Termasuk saya.
LALU INTINYA?
Jika Anda masih bertahan di halaman ini, dan tidak membaca keseluruhan
artikel ini, mungkin beberapa dari Anda akan mempertanyakan lalu apa ini
dari artikel ini? Artikel ini membahas mengenai bagaimana cara pembaca
di dunia online membaca sebuah artikel, cerita ataupun berita dan
bagaimana para penulis artikel seharusnya membuat artikel mereka.
PENUTUP
0 komentar:
Posting Komentar