10 Fakta tentang Geisha di Jepang
Pulskers yang demen banget nonton film Jepang, pasti udah pernah tau tentang film yang satu ini. MEMOIRS OF GEISHA. Dalam film ini dikishakan tentang perjalanan hidup seorang wanita yatim piatu yang terpisah dengan kakak kandungnya, dan akhirnya dididik untuk menjadi seorang Geisha ternama. Dalam artikel ini, akan memberikan 10 Fakta tentang Geisha di Jepang..PENGERTIAN GEISHA sebenarnya itu :
Apa itu Geisha? Sebagian besar orang tentu langsung membayangkan sosok wanita Jepang ber-kimono lengkap dengan dandanan putih tebal dan rambut palsunya. Geisha sering disalahartikan banyak orang sebagai wanita penghibur atau yng berkaitan dengan prostitusi. Padahal, arti geisha sebenarnya adalah â??senimanâ?? atau â??artisâ??, yang berasal dari huruf kanji gei [=seni] dan sha/mono [=orang].
1. Honko
Pulskers harus tahu jika profesi geisha itu tidak selamanya dilakoni oleh para perempuan Jepang. Dan memang benar ternyata kaum lelaki Jepang pun ada yang memilih menjadi geisha sebagai profesinya. Lelaki yang menjadi geisha disebut sebagai Honko, mereka pun mengerjakan sebagaimana yang dilakukan oleh para geisha, menari, berdiskusi, bernyanyi dan menemani tamunya di restoran, bar, dan rumah teh. Dan berdasarkan catatan bahwa geisha pertama, adalah seorang lelaki.
2. Pelaku Seni
Arti sebenarnya dari geisha itu sendiri adalah pelaku seni, seniman atau seniwati. Namun banyak masyarakat dunia yang menganggap profesi geisha tidak bedanya dengan pelaku prostitusi (PSK). Jika Pulskers mencarinya di mesin pencarian google, maka akan ditemukan sebuah pengertian yang menyatakan bahwa geisha adalah perempuan Jepang yang dilatih untuk menghibur para pria dengan cara berbincang-bincang, menari dan bernyanyi.
Bahkan jauh di masa lalu, para geisha dipaksa melakukan sebuah upacara yang disebut dengan â??mizuage.â?? Sebuah upacara menyambut datangnya masa dewasa bagi seorang perempuan. Selama upacara berlangsung para maiko (geisha yang masih dalam pendidikan) â??dijualâ?? kepada penawar tertinggi untuk melepaskan masa gadisnya. Meski demikian upacara tersebut dianggap sakral dan para maiko tetap dihormati.
3. Tanpa Identitas (Anonimus)
Sobat unik menjadi seorang geisha adalah menjadi seorang yang tidak dikenal, dan hal demikian disampaikan dalam sesi pendidikannya. Para geisha diharuskan menyembunyikan semua yang merujuk pada identitas mereka, seperti nama, alamat rumah dan sebagainya meskipun tamu itu benar-benar seorang terhormat.
4. Aurat
Seorang geisha yang sedang melayani tamu dengan membuatkan minuman teh akan menarik kimononya, sehingga keindahan kulit lengannya dapat dilihat oleh lelaki yang menjadi tamunya. Perilaku tersebut adalah sebuah simbol sensualitas ataupun godaan yang akan dinikmati oleh tamunya, dan itu memang diharuskan.
5. Stigma
Seperti semua tentang geisha adalah hal yang negatif, padahal banyak hal yang tidak bisa dibayangkan dari seorang geisha terutama dalam kacamata budaya. Keberadaan dan sikap mereka sangat ekslusif, maka tak heran orang orang akan mengatakan hal apapun di luar kebenaran. Bahkan dengan adanya geisha versi modern, yang konsepnya jauh dari ajaran geisha sebenarnya, meubah semua nilai-nilai luhur geisha sebagai pelaku seni.
6. Kimono yang Didesain Khusus
Pulskers, karena seorang geisha adalah seorang yang memiliki berbagai keterampilan, bahkan untuk kimono saja mereka membuatnya sendiri. Meskipun banyak kimono yang dijual di toko-toko pakaian â??tentu saja buatan mesin, namun mereka selalu menjahitnya sendiri dengan kain yang terbuat dari sutra. Kimono tersebut tidak akan mereka ganti, selama menjadi seorang geisha. Selain itu untuk merias wajah, mereka menghabiskan dua jam lamanya untuk membuat wajah dan penampilan mereka cantik dan menarik.
7. Okiya
Pulskers, para geisha bekerja di sebua tempat yang disebut dengan Okiya, dan dibina oleh seorang â??okasanâ?? (nyonya rumah). Namun meskipun mereka bekerja keras menemani para tamu bahkan menjaga dan mengurus rumah para kliennya, upah mereka masuk ke kantung saku okasan. Uang tersebut akan disimpan dan digunakan untuk merawan rumah para geisha (okiya) serta menjaga kelangsungan bisnisnya.
8. Maiko dan Hangyoku (geisha muda)
Maiko adalah sebutan untuk geisha muda atau perempuan yang sedang menjalani pendidikan untuk menjadi seorang geisha di Kota Kyoto. Namun di Tokyo perempuan muda ini dikenal dengan sebutan â??hangyokuâ??. Untuk membedakan keduannya adalah, para hangyoku memakai kimono yang lebih panjang dengan motif bervariasi sehingga terlihat lebih modis. Sementara para maiko sebaliknya, mereka memakai kimono yang sama satu sama lain, bahkan tanpa motif yang ada dikainya sekalipun.
9. Geisha Tidak Boleh Menjalin Ikatan Cinta
Untuk mengatakan nama dan daerah asal mereka saja para geisha tidak diperbolehkan, apalagi menjalin hubungan asmara dengan seorang lelaki. Mereka baru boleh menjalin hubungan asmara dan menikah ketika sudah tidak lagi berprofesi sebagai geisha, atau pensiun.
10. Racun Dalam Riasan Wajahnya
Pulskers harus tahu yang satu ini, mereka merias wajah agar terlihat putih dengan bedak yang mengandung timah. Unsur kosmetika berbahaya itu baru diketahui ketika sebuah penelitian dilakukan di era Meiji.
0 komentar:
Posting Komentar